Kerajaan Maritim – Pembentukan negara laut dimulai dalam abad ke-1 Masehi.
Pada saat itu ada pemimpin yang kuat di daerah masing-masing, terutama dalam
daerah pantai yang termasuk pada sebuah tempat perdagangan.
Sebagian besar pada sebuah kerajaan
yang baru muncul dalam sebagian besar membangun kekuatan dalam bidang ekonomi
dan politik mereka dengan berdasarkan aktivitas maritim.
Apa
itu Kerajaan Maritim ?
Kerajaan
Maritim merupakan sebuah pemerintah yang telah mengandalkan adanya suatu
perdagangan dan perjalanan sebagai mendukung ekonomi dalam suatu pemerintah.
Contoh dalam pemerintah, termasuk pemerintah laut, termasuk Kerajaan Sri Lanka
dan pemerintah Islam di wilayah Indonesia.
Dalam
Kerajaan Sriwijaya dapat digambarkan untuk kerajaan laut, karena adanya dalam
mengontrol sebuah pelayaran dan perdagangan di Semenanjung Malaya, Selat Malaka
dan Selat Sunda. Bahkan dalam masyarakat dapat mengontrol dalam wilayah Tanah
Genting Kra di wilayah Thailand.
Kerajaan
– Kerajaan Maritim Indonesia
Dalam
sebuah kerajaan nusantara telah memiliki sebuah bentuk pada abad ke-2 M dan
jumlah mereka cukup besar. Kerajaan-kerajaan ini adalah kerajaan besar atau
kecil, yang berasal dari negara-negara Jawa, Sulawesi, Maluku, Kalimantan,
Sumatra, dan Bali. Berdasarkan dalam sebuah bukti sejarah, nusantara mempunyai
suatu budaya laut yang sangat kuat.
Faktanya,
ada tujuh wilayah luar biasa di antara wilayah kepulauan yang berkembang dan
makmur, diantaranya ialah sebagai berikut :
1.
Dinasti
Chailendrawangsa dan Sanjayawangsa, yang memerintah dalam wilayah Jawa Tengah
dari abad ke-7 hingga ke-10.
2.
Dalam
sebuah pemerintahan dalam suatu Kerajaan Tanjung Jakarta pada abad ke-3 sampai
690 Masehi.
3.
Kerajaan
Pasee Samaria (Pasai) yakni pada tahun 1225 hingga tahun 1524 Masehi.
4.
Kerajaan
Banten 1481 sampai 1531 Masehi.
5.
Kerajaan
Dharmawangsa di wilayah Jawa Timur dari tahun 991 sampai 1016 Masehi.
6.
Pemerintahan
Srivujaya (sayap) Malaysia Bersatu
7.
Dharmaphala
dan Balaputradewa di wilayah Sumatra Selatan dalam abad ke-8 sampai dalam abad
ke-9 Masehi.
8.
Kerajaan
di wilayah Timur abad ke-17.
Kerajaan Maritim Islam Nusantara
Terdapat beberapa
kerajaan maritim Islam di wilayah Nusantara, diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Gowa-Tallo
(Makassar)
Kerajaan Gowa
dimulai dengan penyatuan sembilan distrik, dapat disebut sebagai Pancalaya
(Ketua Dewan Adat) Bate Salapang. Kemudian dalam sebuah kerajaan telah
didirikan dengan raja pertama yang memiliki sebuah nama yakni Tumanurung.
Islam telah
memasuki Gowa dalam sebuah masa pemerintahan Raja Gowa X, Karaeng Tunipallangga
Ulaweng. Raja Gowa XIV. I. Mangarangi Daeng Manrabia (Sultan Alauddin) adalah
seorang raja Muslim pertama.
2. Samudra Pasai
Pulau Sabang
terletak di wilayah Aceh, situs dalam sebuah kerajaan Islam pertama di
kepulauan itu. Kerajaan itu disebut sebagai Samudra Pasai. Samudra Pasai, yang
terletak di pantai timur Sumatra sekitar abad ke-13, menjadi kerajaan laut
karena didukung oleh wilayah strategis Selat Malaka.
Ternyata bukan
hanya Sriwijaya yang merupakan pusat pembelajaran agama Buddha. Samudra Pasai
juga merupakan pusat studi Islam di wilayah Asia Tenggara pada awal abad ke-14.
Elit dalam suatu kerajaan telah menjadikan sebuah lingkungan kerajaan sebagai
tempat diskusi Ulama dengan antara Ulama dan para elit.
3. Aceh Darussalam
Selain Samudra
Pasai, ada kerajaan lain di wilayah Aceh. Namanya adalah Aceh Darussalam dan
telah didirikan pada abad ke-16 oleh Sultan Ali Mughayat Syah. Dari suatu pusat
kerajaannya berada di ujung utara Sumatra, wilayah metropolitan Aceh saat ini.
Kerajaan Aceh telah
menjadi kerajaan besar sejak Portugis telah menguasai Malaka serta begitu
banyak dalam suatu pedagang Muslim pindah ke Aceh. Portugis merasa dikalahkan
dan kemudian mencoba menaklukkan Aceh. Upaya mereka gagal pada 1521 karena ia
dikalahkan dengan Sultan Ali Mughayat Syah. Pada awal 1524, angkatan bersenjata
Aceh berhasil telah mengendalikan Samudra Pasai.
Demak
Demak yakni telah
berdiri pada abad ke-15 dan telah menguasai seluruh pantai utara Jawa. Demak
mengambil keuntungan dari penurunan Majapahit untuk memutuskan wilayah pesisir
Majapahit dan bergabung kepada Demak.
4. 5. Ternate
Ternate memiliki
sebuah di sebelah utara Tidore dan barat Halmahera. Ketika Ternate menjadi
sebuah kerajaan Islam di daerah Ambon Utara, Ternate memasok anyelir kepada
pedagang dari Jawa, Melayu, Makassar, Banten, dan Bugis.
Di Ternate terjadi
adanya sebuah pertempuran terhadap kesultanan Tidore. Ternate yakni telah
memimpin Uli Lima yakni sebagai bersaing dengan Tidore, yang telah memimpin
terhadap Uli Siwa. Adanya suatu persaingan semakin ketat ketika Spanyol dan
Portugis berjuang untuk rempah-rempah.
Banten
Di ujung sebelah
barat pulau Jawa pada sekitar 1552 kerajaan Banten telah didirikan. Wilayahnya
meliputi Sumatra Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Lampung. Munculnya
pada suatu kerajaan ini telah terkait terhadap pengaruh Demak.
Dia telah
menganugerahkan dalam suatu wilayah kerajaan Maulana Hasanuddin (Fatahillah).
Banten kemudian menjadi kerajaan merdeka ketika Demak dilemahkan.
5.
No comments:
Post a Comment