Sekolah : SMA Swasta Imelda Medan
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XI-Mia 1 / Gasal
Tema Daring :
Latar belakang dan tujuan datangnya bangsa Eropa ke Indonesia
Alokasi Waktu : 1 Minggu x 2 Jam Pelajaran@30 Menit
A.
Tujuan dan
Persiapan Pembelajaran Daring (Online)
Tujuan |
Persiapan
Pembelajaran |
1.
Melalui Kegiatan Pembelajaran ini, WAG &
Classroom Peminatan Mia dapat mengetahui Latar belakang datangnya bangsa
Eropa ke Indonesia; 2.
Melalui Kegiatan Pembelajaran ini, WAG &
Classroom Peminatan Mia dapat mengetahui tujuan datangnya bangsa Eropa ke
Indonesia. |
1.
Pengajar dan WAG & Classroom Peminatan Mia
mengaktifkan Aplikasi WA dan Classroom; 2.
Pengajar memastikan Peserta Daring (Pembelajaran
Online) semuanya telah bergabung di WAG & Classroom; 3.
Pengajar membagikan Daftar Absen dan materi dalam
bentuk Dokumen, Gambar dan Video. |
B.
Alat, Bahan dan
Media Pembelajaran
Buku,
Alat Tulis, Sumber Internet, PC, Tablet dan HP Android |
C.
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan Inti (45
Menit) |
1.
Pengajar menjelaskan Latar belakang datangnya
bangsa Eropa ke Indonesia dan Tujuan datangnya bangsa Eropa ke Indonesia ; 2.
Pengajar meminta Peserta Daring (Pembelajaran
Online) Peminatan Mia membaca Skanerio Pembelajaran yang dikirim ke WAG; 3.
Pengajar meminta Peserta Daring (Pembelajaran
Online) Peminatan Mia hasil dari Heuristik, Verifikasi, Interpretasi dan
Historiografi di uploud ke WA Pribadi Pengajar untuk diperiksa dan di nilai. |
D.
Materi
Latar belakang dan tujuan datangnya bangsa Eropa ke Indonesia
Prolog
: Imperialisme zaman sekarang
Imperialisme zaman sekarang berbuahkan
“negeri-negeri mandat” alias “mandatgebieden”, daerah-daerah pengaruh “alias”
“involedssferen” dan lain sebagainya, sedang di dalam sifatnya menaklukkan
negeri orang lain, imperialism itu berbuahkan negeri djajahan-koloniasa-bezit( H.A.
Notosoetardjo -Bung Karno di hadapan Pengadilan Kolonial .1963).
Renungkan
Anda sering
mendengar kritik bahwa secara politis kita sudah merdeka tetapi secara ekonomis
masih sering dipermainkan oleh kekuatan ekonomi global. Bahkan ada yang secara
ekstrim mengatakan “kita sudah merdeka secara politik tetapi masih terjajah di
bidang ekonomi.” Bahkan beberapa ahli mengatakan tidak hanya terjajah secara
ekonomi, di Indonesia juga sedang berkembang imperialisme kebudayaan.
Dapat dirasakan
bahwa kemandirian dan kekuatan ekonomi Indonesia masih lemah karena pengaruh
kekuatan asing dan utang luar negeri yang tidak sedikit. Sementara di dalam
negeri berbagai penyelewengan di sector ekonomi, termasuk korupsi masih terus
berlangsung. Begitu juga kalau mencermati perkembangan budaya dan gaya hidup
sebagian generasi muda kita yang lebih bangga dan menyenangi budaya Barat.
Contohnya, anakanak dan remaja akan lebih mengenal dan bangga memakan hamburger
dari pada jenis makanan di negeri sendiri misalnya singkong goreng.
Mengapa hal itu
terjadi? Mengapa kemandirian di bidang ekonomi kita masih lemah? Mengapa jati
diri di bidang kebudayaan juga kurang kompetitif? Pertanyaan-pertanyaan itu
menarik untuk kita telaah kemudian menemukan jawabnya. Yang jelas kemandirian
ekonomi memang harus terus diperjuangkan, mengingat negeri kita negeri yang
begitu kaya.
Mempelajari Sejarah
Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia akan memberikan penyadaran dan
memberikan pelajaran dan sekaligus peringatan. Mengapa kita sampai dijajah?
mengapa penjajahan berlangsung sangat lama? apa ada yang salah dengan bangsa
kita? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu akan memberikan pelajaran dan
inspirasi bagaimana kita mengelola negara dan pemerintahan Indonesia dengan
kedaulatan dan kemandirian yang utuh sebagai bangsa yang merdeka.
Kelahiran
dan Evolusi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Faktor Internal
Negeri kita yang
terkenal dengan nama Indonesia ini, juga dikenal dengan sebutan Kepulauan
Nusantara, sementara kaum kolonial Barat menyebutnya dengan tanah Hindia.
Sejarah telah mencatat bahwa kekayaan Kepulauan Nusantara begitu luar biasa.
Kekayaan bumi Nusantara ini dapat diibaratkan sebagai “mutiara dari timur”.
Oleh karena itu, tidak mengherankan kalau Kepulauan Nusantara atau Indonesia
ini menarik perhatian kongsi-kongsi Eropa untuk menguasainya. Terjadilah
perebutan hegemoni di antara mereka bangsa-bangsa Eropa yang ingin menjajah
Indonesia.
Akibat
penjajahan dan dominasi asing telah membuat jati diri dan budaya bangsa
terancam dan menjadi rapuh. Begitu juga kehidupan sosial ekonomi menjadi
tersendat. Kalau kita renungkan masalah-masalah tersebut bisa jadi berakar dari
berkembangnya kultur kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia sejak
abad ke-17. Nah, mulai saat itu kita tidak memiliki kemandirian dan kedaulatan
baik secara ekonomi, sosial, politik, maupun budaya.
Realitas
kehidupan semacam itu perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak. Dalam
kenyataan sekarang ini masih dapat dirasakan adanya pengaruh asing yang begitu
kuat di dalam dinamika kehidupan perekonomian di Indonesia. Utang luar negeri
yang juga semakin menumpuk, di samping penyakit korupsi yang belum dapat
diberantas. Kalau begitu apakah benar kehidupan sekarang ini juga ada warisan
yang berasal dari zaman penjajahan, zaman dominasi kolonialisme dan
imperialisme di Indonesia. Bila mengingat prinsip sebab akibat dan konsep
perubahan dan keberlanjutan, sangat mungkin kehidupan kita sekarang ini juga
dipengaruhi oleh kultur di zaman penjajahan kolonialisme dan imperialisme di
Indonesia. Bagaimana sebenarnya perkembangan dominasi kolonialisme dan
imperialisme di Indonesia yang sudah muncul sejak abad ke-16.
Faktor Eksternal
1.
Petualangan,
Penjelajahan dan Perebutan Hegemoni
Bertahun-tahun
lamanya Laut Tengah menjadi pusat perdagangan internasional antara para
pedagang dari Barat/Eropa dan Timur. Salah satu kota pusat perdagangan itu yang
terkenal adalah Konstantinopel. Banyak jenis komoditas di pasar Konstantinopel.
Misalnya batu mulia, emas dan perak, gading, sutera dan juga yang penting
rempah-rempah. Orang-orang Eropa sangat menyenangi rempah-rempah. Para pedagang
dari Barat atau orangorang Eropa itu mendapatkan rempah-rempah lebih mudah, dan
dengan harga lebih murah. Namun, setelah jatuhnya Konstantinopel tahun 1453 ke
tangan Turki Usmani, akses bangsa-bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah
yang lebih murah di kawasan Laut Tengah menjadi tertutup.
Harga
rempah-rempah di pasar Eropa melambung sangat tinggi. Oleh karena itu, mereka
berusaha mencari dan menemukan daerah-daerah penghasil rempah-rempah ke timur.
Mulailah periode petualangan, penjelajahan, dan penemuan dunia baru. Upaya
tersebut mendapat dukungan dan partisipasi dari pemerintah dan para ilmuwan.
Portugis dan
Spanyol dapat dikatakan sebagai pelopor petualangan, pelayaran, dan
penjelajahan samudra untuk menemukan dunia baru di timur. Portugis juga telah
menjadi pembuka jalan menemukan Kepulauan Nusantara sebagai daerah penghasil
rempah-rempah. Kemudian menyusul Spanyol, Belanda, dan Inggris. Tujuan
kedatangan mereka ke wilayah timur tidak semata-mata mencari keuntungan melalui
perdagangan rempahrempah, tetapi ada tujuan yang lebih luas.
2.
Motivasi, Nafsu,
dan Kejayaan Eropa
Di dalam sejarah
bangsa-bangsa di dunia dikenal adanya masa penjelajahan samudra. Aktivitas
penjelajahan samudra ini dalam rangka untuk menemukan dunia baru. Aktivitas
penemuan dunia baru ini tidak terlepas dari motivasi dan keinginannya untuk
bertahan hidup, memenuhi kepuasan dan kejayaan dalam kehidupan di dunia. Bahkan
bukan sekedar motivasi, tetapi juga muncul nafsu untuk menguasai dunia baru itu
demi memperoleh keuntungan ekonomi dan kejayaan politik. Pertanyaannya adalah
daerah mana yang dimaksud dunia baru itu? Yang dimaksud dunia baru waktu itu pada
mulanya adalah wilayah atau bagian dunia yang ada di sebelah timur (timurnya
Eropa). Wilayah itu sebagai penghasil bahan-bahan yang sangat diperlukan dan
digemari oleh bangsa-bangsa Eropa.
Bahan-bahan yang
dimaksudkan itu adalah rempah-rempah seperti cengkih, lada, dan pala. Mengapa
orang-orang Eropa sangat memerlukan rempah-rempah? Orangorang Eropa berusaha
sekuat tenaga untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Rempah-rempah ini
menjadi komoditas perdagangan yang sangat laris di Eropa. Rempah-rempah ini
sangat diperlukan untuk bumbu masak dan bahan minuman yang dapat menghangatkan
badan.
Hal ini sangat
cocok untuk orangorang Eropa yang memang tinggal di daerah dingin. Kemudian
dari mana asal rempah-rempah itu? Daerah yang menghasilkan rempahrempah itu
tidak lain adalah Kepulauan Nusantara. Orang-orang Eropamenyebut daerah itu
dengan nama Hindia. Bagaikan “memburu mutiara dari timur”, orang-orang Eropa
berus aha datang ke Kepulauan Nusantara untuk mendapatkan rempah-rempah. Dalam
konteks penemuan dunia baru itu kemudian tidak hanya Kepulauan Nusantara,
tetapi juga daerah-daerah lain yang ditemukan orang-orang Eropa pada periode
penjelajahan samudra, misalnya Amerika dan daerah-daerah lain di Asia.
Sejarah umat
manusia sudah sejak lama mengglobal. Peristiwa sejarah di suatu tempat sangat
mungkin terpengaruh atau menjadi dampak dari peristiwa lain yang terjadi di
tempat yang cukup jauh. Perkembangan ini sudah sangat nyata seiring dengan
semakin ramainya perdagangan melalui “Jalur Sutera” Kehidupan global semakin
berkembang dengan maraknya penjelajahan samudera orang-orang Eropa ke dunia
Timur.
Begitu juga
peristiwa kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia, telah ikut meningkatkan
kehidupan global. Peristiwa itu dilatarbelakangi oleh peristiwa yang jauh dari Indonesia,
misalnya peristiwa jatuhnya Konstantinopel di kawasan Laut Tengah pada tahun
1453.
Serangkaian
penemuan di bidangteknologi juga merupakan faktor penting untuk melakukan
pelayaran bagi bangsa-bangsa Barat menuju Tanah Hindia/Kepulauan Nusantara.
Sementara itu semangat dan dorongan untuk melanjutkan Perang Salib
disebut-sebut juga ikut mendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
E.
Materi
Tujuan Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia
Tujuan mereka terkait dengan;
1.
Gold
Memburu
kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan mengumpulkan emas perak dan bahan
tambang serta bahan-bahan lain yang sangat berharga.
2.
Glory
Memburu
kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitan ini mereka saling bersaing
dan ingin berkuasa di dunia baru yang ditemukannya.
3.
Gospel
Menjalankan
tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada mulanya orang-orang Eropa ingin
mencari dan bertemu Prester John yang mereka yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa
di Timur.
Mengenai ketiga jenis tujuan: gold,
glory dan gospel itu sebenarnya lebih dimiliki dan digelorakan oleh Portugis
dan Spanyol. Berikut ini akan dijelaskan petualangan, pelayaran, dan
penjelajahan samudra bangsa-bangsa Eropa menuju Kepulauan Nusantara.
Portugis
Berita keberhasilan Columbus menemukan
daerah baru, membuat penasaran raja Portugis (sekarang terkenal dengan sebutan
Portugal), Manuel l. Raja Portugis tersebut kemudian memanggil pelaut ulung
Portugis bernama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra
mencari Tanah Hindia yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah.
Vasco da Gama mencari jalan lain agar
lebih cepat sampai di Tanah Hindia yang merupakan tempat penghasil
rempah-rempah. Kebetulan sebelum Vasco da Gama mendapatkan perintah dari Raja
Manuel l, sudah ada pelaut Portugis bernama Bartholomeus Diaz melakukan
pelayaran mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai barat Afrika. Pada tahun
1488 karena serangan ombak besar terpaksa Bartholomeus Diazmendarat di suatu
ujung selatan Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian dinamakan Tanjung Harapan.
Ia tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi memilih bertolak kembali ke
negerinya. Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon untuk memulai
penjelajahan samudra.
Berdasarkan pengalaman Bartholomeus Diaz
tersebut, Vasco da Gama juga berlayar mengambil rute yang pernah dilayari Bartholomeus
Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung Harapan. Atas petunjuk
dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya, rombongan Vasco da Gama
melanjutkan penjelajahan, berlayar menelusuri pantai timur Afrika kemudian
berbelok ke kanan untuk mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia).
Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama mendarat
sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Ada pemandangan yang
menarik dari kedatangan rombongan Vasco da Gama ini. Mereka ternyata sudah
menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu ini sudah diberi pahatan
lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi kemudian dipasang patok batu
padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan itu milik Portugis. Bahkan di
Goa, India itu Vasco daGama berhasil mendirikan kantor dagang yang dilengkapi
dengan benteng. Atas kesuksesan ekspedisi ini maka oleh Raja Portugis, Vasco da
Gama diangkat sebagai penguasa di Goa atas nama pemerintahan Portugis. Setelah
beberapa tahun tinggal di India, orang-orang Portugis menyadari bahwa India
ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah.
Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan
kota pusat perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu, dipersiapkan ekspedisi
lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Dengan armada lengkap Alfonso
de Albuquerque berangkat untuk menguasai Malaka. Pada tahun 1511 armada
Portugis berhasil menguasai Malaka. Portugis mulai memasuki wilayah Kepulauan Nusantara
yang disebutnya juga sebagai tanah India (Hindia). Orang-orang Portugis pun
segera mengetahui tempat buruannya “mutiara dari timur” yakni rempah-rempah
yang ada di Kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku, Tentang
rempah-rempah di Maluku (Ternate dan Tidore), pernah digambarkan oleh Luis vaz
de Cam sebagai berikut :
“Lihatlah, betapa laut-laut di Timur
ditebari pulau-pulau tidak terkira banyaknya. Tengoklah Tidore lalu Ternate
dengan puncak gunung yang membara dan meluncurkan api. Pandanglah kebun-kebun
cengkeh yang panas. Dibeli oleh Portugis dengan darah mereka. Dan burung
cenderawasih yang terbang tidak pernah melangit. Tetapi jatuh ke bumi ketika
mereka berhenti terbang“. Luis vaz de Cam-cs. The Lusiads (1572). Canto. 132. (Taufik
Abdullah & AB. Lapian. Indonesia dalam Arus Sejarah. 2012) Perlu
ditambahkan bahwa dengan dikuasainya Malaka oleh Portugis pada tahun 1511 telah
menyebabkan perdagangan orang-orang Islam menjadi terdesak. Para pedagang Islam
tidak lagi bisa berdagang dan keluar masuk kawasan Selat Malaka, karena
Portugis melakukan monopoli perdagangan.
Akibatnya para pedagang Islam harus
menyingkir ke daerah-daerah lain. Tindakan Portugis yang memaksakan monopoli
dalam perdagangan itu telah mendapatkan protes dan perlawanan dari berbagai
pihak. Sebagai contoh pada tahun 1512 terjadi perlawanan yang dilancarkan
seorang pemuka masyarakat yang bernama Pate Kadir (Katir). Pate Kadir merupakan
tokoh masyarakat (kepala suku) Jawa yang ada di Malaka. Ia dikenal sangat pemberani.
Ia melancarkan perlawanan terhadap keserakahan Portugis di Malaka. Dalam
melancarkan perlawanan ini Pate Kadir berhasil menjalin persekutuan dengan Hang
Nadim.
Perlawanan Pate Kadir terjadi di laut
dan kemudian menyerang pusat kota. Tetapi ternyata dengan kekuatan senjata yang
lebih unggul, pasukan Kadir dapat dipukul mundur. Kadir semakin terdesak dan
kemudian berhasil meloloskan diri sampai ke Jepara dan selanjutnya ke Demak. Tindak
monopoli yang dipaksakan Portugis juga mendapatkan protes dari penguasa
Kerajaan Demak. Demak telah menyiapkan pasukan untuk melancarkan perlawanan
terhadap Portugis di Malaka. Pasukan Demak ini dipimpin oleh putera mahkota,
Pati Unus.
Pasukan Demak ini semakin kuat setelah
bergabungnya Pate Kadir dan pengikutnya. Tahun 1513 pasukan Demak yang
berkekuatan 100 perahu dan ribuan prajurit mulai melancarkan serangan ke
Malaka. Tetapi dalam kenyataannya kekuatan pasukan Demak dan pengikut Kadir
belum mampu menandingi kekuatan Portugis, sehingga serangan Demak ini juga
belum berhasil. Posisi Portugis menjadi semakin kuat. Portugis terus berusaha
memperluas monopolinya, hingga sampai ke Indonesia.
Spanyol
Sebelum orang-orang Portugis berangkat
memulai penjelajahan samudra, sebenarnya sudah lebih dulu Spanyol berangkat
berlayar mencari tempat penghasil rempah-rempah. Orang-orang Spanyol dan
Portugis dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan
samudra untuk mencari daerah baru penghasil rempah-rempah di timur (disebut
Tanah Hindia).
Bangsa Portugis dan bangsa Spanyol
umumnya memeluk agama Katolik. Kedua bangsa ini sama-sama ingin menguasai
wilayah lain di dunia. Hal ini menimbulkan keprihatinan Paus Yulius II. Untuk
menjaga kerukunan antara keduanya, maka Paus turun tangan untuk bermusyawarah
dengan kedua bangsa tersebut.
Diadakanlah kemudian perjanjian
pembagian wilayah. Perjanjian ini diadakan di Tordesillas, Spanyol pada tanggal
7 Juni 1494. Isinya adalah wilayah di luar Eropa dibagi menjadi dua dengan
garis meridian 1550 km sebelah barat Kepulauan Tanjung Verde. Belahan sebelah
timur dimiliki oleh Portugis dan belahan sebelah barat dikuasai Spanyol. Coba
lihat gambar berikut.
Orang-orang Spanyol yang diprakarsai
Christhoper Columbus merencanakan melakukan penjelajahan samudra untuk
menemukan tanah penghasil rempah-rempah. Sebelum berangkat Columbus menghadap
kepada Ratu Isabella untuk mendapat dukungan termasuk fasilitas. Ratu Isabella
mengizinkan dan menyediakan tiga kapal dengan segala perlengkapannya. Ratu
Isabella juga menyediakan hadiah apabila misi Columbus ini dapat berhasil.
Pada
tanggal 3 Agustus 1492, Columbus berangkat dari pelabuhaan. Atas dasar keyakinan
bahwa bumi itu bulat maka Columbus dengan rombongannya bertolak dari Spanyol
berlayar menuju ke arah barat. Mereka optimis berhasil menemukan daerah baru di
timur. Pada tanggal 6 September tahun yang sama, rombongan Columbus sampai di
Kepulauan Kanari di sebelah barat Afrika. Ekspedisi penjelajahan samudra
dilanjutkan dengan mengarungi lautan luas yang dikenal ganas, yakni Samudra
Atlantik. Salah satu kapalnya rusak. Para anggota ekspedisi hampir putus asa.
Namun Columbus terus memberi semangat bagi anggota rombongannya.
Setelah sekitar satu bulan lebih berlayar,
tanggal 12 Oktober 1492 rombongan Columbus berhasil mendarat di pantai bagian
dari Kepulauan Bahama. Columbus mengira bahwa ekspedisinya ini sudah sampai di
Tanah Hindia. Oleh karena itu, penduduk yang menempati daerah itu disebut
orang-orang Indian. Tempat mendarat Colombus ini kemudian dinamakan San
Salvador. Berikutnya rombongan Columbus kembali berlayar dan mendarat di Haiti.
Merasa ekspedisinya telah berhasil maka rombongan Columbus bertolak kembali ke
Spanyol untuk melapor kepada Ratu Isabella. Tahun 1493 Columbus sampai kembali
di Spanyol.
Kedatangan Columbus dan rombongan disambut
dengan suka cita. Bahkan dengan keberhasilannya mendarat di Kepulauan Bahama
dan Haiti, Columbus diakui sebagai penemu daerah baru yakni Benua Amerika.
Keberhasilan
pelayaran Columbus menemukan daerah baru telah mendorong para pelaut lain untuk
melanjutkan penjelajahan samudra ke timur. Apalagi Columbus belum berhasil menemukan
daerah penghasil rempah-rempah. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh
Magellan/Magalhaes atau umum menyebut Magelhaens. Ia juga disertai oleh seorang
kapten kapal yang bernama Yan Sebastian del Cano.
Berdasarkan catatan-catatan yang telah
dikumpulkan Columbus, Magellan mengambil jalur yang mirip dilayari Columbus.
Setelah terus berlayar Magellan beserta rombongan mendarat di ujung selatan
benua yang ditemukan Columbus (Amerika). Di tempat ini terdapat selat yang agak
sempit yang kemudian dinamakan Selat Magellan. Melalui selat ini rombongan
Magellan terus berlayar meninggalkan Samudra Atlantik dan memasuki Samudra
Pasifik dengan lautan yang relatif tenang. Setelah sekitar tiga bulan lebih
rombongan Magellan berlayar akhirnya pada Maret 1521 Magellan mendarat di Pulau
Guam. Rombongan Magellan kemudian melanjutkan penjelajahannya dan pada April
1521 sampai di Kepulauan Massava atau kemudian dikenal dengan Filipina.
Magellan menyatakan bahwa daerah yang ditemukan ini sebagai koloni Spanyol.
Rute
Pelayaran Magellan
Sumber
; Jejak Pangan: Sejarah, Silang Budaya dan Masa Depan, 2009.
Tindakan Magellan dan rombongan ini
mendapat tantangan penduduk setempat (orang-orang Mactan). Terjadilah
pertempuran antara kedua belah pihak. Dalam pertempuran dengan penduduk setempat
itu rombongan Magellan terdesak bahkan Magellan sendiri terbunuh. Rombongan
Magellan yang selamat segera meninggalkan Filipina. Mereka di bawah pimpinan Sebastian
del Cano terus berlayar ke arah selatan. Pada tahun 1521 itu juga mereka sampai
di Kepulauan Maluku yang ternyata tempat penghasil rempah-rempah. Tanpa
berpikir panjang kapal-kapal rombongan del Cano ini dipenuhi dengan
rempah-rempah dan terus bertolak kembali ke Spanyol.
Dikisahkan bahwa atas petunjuk pemandu
orang Indonesia kapal-kapal rombongan del Cano ini berlayar menuju ke arah
barat, sehingga melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan dan diteruskan
menuju Spanyol. Dengan penjelajahan dan pelayaran yang dipimpin oleh Magellan
itu maka sering disebut-sebut bahwa tokoh yang berhasil mengelilingi dunia
pertama kali adalah Magellan. Dalam kaitannya dengan pelayaran dan penjelajahan
samudra itu ada pendapat yang menarik dari Menzies, seorang perwira angkatan
laut Inggris. Ia menegaskan bahwa yang berhasil mengelilingi dunia pertama kali
adalah armada Cina yang dipimpin oleh Panglima Zheng He (Cheng Ho) pada tahun 1421.
Zheng He adalah seorang kasim
kepercayaan Kaisar Cina dari Dinasti Ming yang bernama Zhu Di atau Yong Le.
Dijelaskan oleh Menzies bahwa Zheng He bersama armadanya telah berlayar
mengelilingi dunia dengan berpedoman pada peta-peta kuno yang dibuat oleh para
kartografer Cina dan juga beberapa peta yang dibuat misalnya oleh Fra Mauro
(orang Italia) dan yang dibuat oleh Piri Reis (orang Turki).
F.
Penilaian
Sikap Pengetahuan Keterampilan |
: : : |
Kedisiplinan
melalui presensi Online Latihan
Uji Kompetensi 1.
Kapan dan bagaimana orang-orang Portugis itu
akhirnya memasuki wilayah Indonesia? 2.
Kapan dan di mana Portugis berhasil menanamkan
kekuasaannya di wilayah Nusantara/Indonesia? 3.
Tahukah kamu bagaimana hubungan antara Portugis
dengan Kerajaan Ternate? Coba lakukan pelacakan kemudian buatlah uraian
tentang masuknya orang-orang Portugis ke Indonesia! Untuk menjawab pertanyaan
ini; Anda dapat membaca buku-buku sejarah yang telah dipinjamkan oleh sekolah! 4.
Bagaimana pendapat Anda, benarkah Magellan tokoh
yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia? 5.
Bagaimana dengan figur del Cano; mengapa rombongan
del Cano kembali ke Spanyol,tidakkah orang-orang Spanyol tertarik untuk
tinggal dan menguasai perdagangan di Maluku? 6.
Tahukah Anda hubungan antara Spanyol dengan
Kerajaan Tidore? Buatlah karya tulis dengan judul:Judul
: Persinggungan Antara Kemerdekaan Nusantara dan Kolonialisme
Portugis Abad ke-16 Waktu Pengerjaan : 4 Hari (12 Agustus 2020 pkl. 23.59 Wib) Bentuk Hasil : PDF yang di kirimkan ke WA Pribadi Pengajar |
G.
Glosarium
1.
Bangsa Moor : sebutan untuk kaum Muslim
2.
Devide et impera : Politik Adu domba
3.
Eksploitasi : pemanfaatan untuk keuntungan sendiri
4.
Feodalisme adalah sistem sosial politik yang
memberikan kekuasaan besar kepada bangsawan.
5.
Glory : memburu kejayaan, superioritas, dan
kekuasaan. Dalam kaitan ini mereka saling bersaing dan ingin berkuasa di dunia
baru yang ditemukannya.
6.
Gold : memburu kekayaan dan keuntungan dengan
mencari dan mengumpulkan emas, perak dan bahan tambang serta bahan-bahan lain
yang sangat berharga. Waktu itu yang dituju terutama Guinea dan rempah-rempah
dari Timur.
7.
Gospel : menjalankan tugas suci untuk menyebarkan
agama. Pada mulanya orang-orang Eropa ingin mencari dan bertemu Prester John
yang mereka yakni sebagai Raja Kristen yang berkuasa di Timur
8.
Imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan
menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan yang lebih
besar.
9.
Intervensi adalah campur tangan dalam perselisihan
antara dua pihak
10. Kolonialisme: paham
tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud
untuk memperluas negara itu
11. Komoditas adalah
barang dagangan utama.
12. Pelayaran Hongi:
Pelayaran hongi adalah pelayaran yang diadakan oleh VOC dengan menggunakan
senjata lengkap untuk mengawasi jalannya monopoli perdagangan.
H. Sumber Pembelajaran Daring :
1. Buku Sejarah kelas X
2. Modul Sejarah
3. Abdullah, Taufik
dkk. 1978. Manusia dalam Kemelut Sejarah. Jakarta: LP3ES
4. --------, dan A.B.
Lapian. 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah jilid 4 (Kolonisasi dan Perlawanan).
Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve.
5. Bernard H. M,
Vlekke. 1944. Nusantara: a History of the East Indian
Archipelago.Massachusetts: Harvard University Press.
6. Boomgaard, Peter dan
Janneke van Dijk. 2001. Het Indie Boek. Zwolle: Waanders Drukkers.
7. Reis, Ronald A.
2013. Christopher Columbus and the Age of Exploration for kids with 21
activities. Chicago: Chicago Review Press.
Medan, 8 Agustus 2020 Pengajar Mapel
Sejarah Indonesia Ttd Muhammad
Alamsyah, S.S |
No comments:
Post a Comment