Tujuan mereka terkait dengan;
1.
Gold
Memburu
kekayaan dan keuntungan dengan mencari dan mengumpulkan emas perak dan bahan
tambang serta bahan-bahan lain yang sangat berharga.
2.
Glory
Memburu
kejayaan, superioritas, dan kekuasaan. Dalam kaitan ini mereka saling bersaing
dan ingin berkuasa di dunia baru yang ditemukannya.
3.
Gospel
Menjalankan
tugas suci untuk menyebarkan agama. Pada mulanya orang-orang Eropa ingin
mencari dan bertemu Prester John yang mereka yakini sebagai Raja Kristen yang berkuasa
di Timur.
Mengenai ketiga jenis tujuan: gold,
glory dan gospel itu sebenarnya lebih dimiliki dan digelorakan oleh Portugis
dan Spanyol. Berikut ini akan dijelaskan petualangan, pelayaran, dan penjelajahan
samudra bangsa-bangsa Eropa menuju Kepulauan Nusantara.
Portugis
Berita keberhasilan Columbus menemukan
daerah baru, membuat penasaran raja Portugis (sekarang terkenal dengan sebutan
Portugal), Manuel l. Raja Portugis tersebut kemudian memanggil pelaut ulung
Portugis bernama Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi menjelajahi samudra
mencari Tanah Hindia yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah.
Vasco da Gama mencari jalan lain agar
lebih cepat sampai di Tanah Hindia yang merupakan tempat penghasil
rempah-rempah. Kebetulan sebelum Vasco da Gama mendapatkan perintah dari Raja
Manuel l, sudah ada pelaut Portugis bernama Bartholomeus Diaz melakukan
pelayaran mencari daerah Timur dengan menelusuri pantai barat Afrika. Pada
tahun 1488 karena serangan ombak besar terpaksa Bartholomeus Diazmendarat di
suatu ujung selatan Benua Afrika. Tempat tersebut kemudian dinamakan Tanjung
Harapan. Ia tidak melanjutkan penjelajahannya tetapi memilih bertolak kembali
ke negerinya. Pada Juli 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon
untuk memulai penjelajahan samudra.
Berdasarkan pengalaman Bartholomeus Diaz
tersebut, Vasco da Gama juga berlayar mengambil rute yang pernah dilayari Bartholomeus
Diaz. Rombongan Vasco da Gama juga singgah di Tanjung Harapan. Atas petunjuk
dari pelaut bangsa Moor yang telah disewanya, rombongan Vasco da Gama
melanjutkan penjelajahan, berlayar menelusuri pantai timur Afrika kemudian
berbelok ke kanan untuk mengarungi Lautan Hindia (Samudra Indonesia).
Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama mendarat
sampai di Kalikut dan juga Goa di pantai barat India. Ada pemandangan yang
menarik dari kedatangan rombongan Vasco da Gama ini. Mereka ternyata sudah
menyiapkan patok batu yang disebut batu padrao. Batu ini sudah diberi pahatan
lambang bola dunia. Setiap daerah yang disinggahi kemudian dipasang patok batu
padrao sebagai tanda bahwa daerah yang ditemukan itu milik Portugis. Bahkan di
Goa, India itu Vasco daGama berhasil mendirikan kantor dagang yang dilengkapi
dengan benteng. Atas kesuksesan ekspedisi ini maka oleh Raja Portugis, Vasco da
Gama diangkat sebagai penguasa di Goa atas nama pemerintahan Portugis. Setelah
beberapa tahun tinggal di India, orang-orang Portugis menyadari bahwa India
ternyata bukan daerah penghasil rempah-rempah.
Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan
kota pusat perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu, dipersiapkan ekspedisi
lanjutan di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Dengan armada lengkap
Alfonso de Albuquerque berangkat untuk menguasai Malaka. Pada tahun 1511 armada
Portugis berhasil menguasai Malaka. Portugis mulai memasuki wilayah Kepulauan Nusantara
yang disebutnya juga sebagai tanah India (Hindia). Orang-orang Portugis pun
segera mengetahui tempat buruannya “mutiara dari timur” yakni rempah-rempah
yang ada di Kepulauan Nusantara, khususnya di Kepulauan Maluku, Tentang
rempah-rempah di Maluku (Ternate dan Tidore), pernah digambarkan oleh Luis vaz
de Cam sebagai berikut :
“Lihatlah, betapa laut-laut di Timur
ditebari pulau-pulau tidak terkira banyaknya. Tengoklah Tidore lalu Ternate
dengan puncak gunung yang membara dan meluncurkan api. Pandanglah kebun-kebun
cengkeh yang panas. Dibeli oleh Portugis dengan darah mereka. Dan burung
cenderawasih yang terbang tidak pernah melangit. Tetapi jatuh ke bumi ketika
mereka berhenti terbang“. Luis vaz de Cam-cs. The Lusiads (1572). Canto. 132. (Taufik
Abdullah & AB. Lapian. Indonesia dalam Arus Sejarah. 2012) Perlu
ditambahkan bahwa dengan dikuasainya Malaka oleh Portugis pada tahun 1511 telah
menyebabkan perdagangan orang-orang Islam menjadi terdesak. Para pedagang Islam
tidak lagi bisa berdagang dan keluar masuk kawasan Selat Malaka, karena
Portugis melakukan monopoli perdagangan.
Akibatnya para pedagang Islam harus
menyingkir ke daerah-daerah lain. Tindakan Portugis yang memaksakan monopoli
dalam perdagangan itu telah mendapatkan protes dan perlawanan dari berbagai
pihak. Sebagai contoh pada tahun 1512 terjadi perlawanan yang dilancarkan
seorang pemuka masyarakat yang bernama Pate Kadir (Katir). Pate Kadir merupakan
tokoh masyarakat (kepala suku) Jawa yang ada di Malaka. Ia dikenal sangat pemberani.
Ia melancarkan perlawanan terhadap keserakahan Portugis di Malaka. Dalam
melancarkan perlawanan ini Pate Kadir berhasil menjalin persekutuan dengan Hang
Nadim.
Perlawanan Pate Kadir terjadi di laut
dan kemudian menyerang pusat kota. Tetapi ternyata dengan kekuatan senjata yang
lebih unggul, pasukan Kadir dapat dipukul mundur. Kadir semakin terdesak dan
kemudian berhasil meloloskan diri sampai ke Jepara dan selanjutnya ke Demak. Tindak
monopoli yang dipaksakan Portugis juga mendapatkan protes dari penguasa
Kerajaan Demak. Demak telah menyiapkan pasukan untuk melancarkan perlawanan
terhadap Portugis di Malaka. Pasukan Demak ini dipimpin oleh putera mahkota, Pati
Unus.
Pasukan Demak ini semakin kuat setelah
bergabungnya Pate Kadir dan pengikutnya. Tahun 1513 pasukan Demak yang
berkekuatan 100 perahu dan ribuan prajurit mulai melancarkan serangan ke
Malaka. Tetapi dalam kenyataannya kekuatan pasukan Demak dan pengikut Kadir
belum mampu menandingi kekuatan Portugis, sehingga serangan Demak ini juga
belum berhasil. Posisi Portugis menjadi semakin kuat. Portugis terus berusaha
memperluas monopolinya, hingga sampai ke Indonesia.
Spanyol
Sebelum orang-orang Portugis berangkat
memulai penjelajahan samudra, sebenarnya sudah lebih dulu Spanyol berangkat
berlayar mencari tempat penghasil rempah-rempah. Orang-orang Spanyol dan
Portugis dapat dikatakan sebagai pelopor dalam pelayaran dan penjelajahan
samudra untuk mencari daerah baru penghasil rempah-rempah di timur (disebut
Tanah Hindia).
Bangsa Portugis dan bangsa Spanyol
umumnya memeluk agama Katolik. Kedua bangsa ini sama-sama ingin menguasai
wilayah lain di dunia. Hal ini menimbulkan keprihatinan Paus Yulius II. Untuk menjaga
kerukunan antara keduanya, maka Paus turun tangan untuk bermusyawarah dengan
kedua bangsa tersebut.
Diadakanlah kemudian perjanjian
pembagian wilayah. Perjanjian ini diadakan di Tordesillas, Spanyol pada tanggal
7 Juni 1494. Isinya adalah wilayah di luar Eropa dibagi menjadi dua dengan
garis meridian 1550 km sebelah barat Kepulauan Tanjung Verde. Belahan sebelah
timur dimiliki oleh Portugis dan belahan sebelah barat dikuasai Spanyol. Coba
lihat gambar berikut.
Orang-orang Spanyol yang diprakarsai
Christhoper Columbus merencanakan melakukan penjelajahan samudra untuk
menemukan tanah penghasil rempah-rempah. Sebelum berangkat Columbus menghadap
kepada Ratu Isabella untuk mendapat dukungan termasuk fasilitas. Ratu Isabella
mengizinkan dan menyediakan tiga kapal dengan segala perlengkapannya. Ratu
Isabella juga menyediakan hadiah apabila misi Columbus ini dapat berhasil.
Pada
tanggal 3 Agustus 1492, Columbus berangkat dari pelabuhaan. Atas dasar keyakinan
bahwa bumi itu bulat maka Columbus dengan rombongannya bertolak dari Spanyol
berlayar menuju ke arah barat. Mereka optimis berhasil menemukan daerah baru di
timur. Pada tanggal 6 September tahun yang sama, rombongan Columbus sampai di
Kepulauan Kanari di sebelah barat Afrika. Ekspedisi penjelajahan samudra
dilanjutkan dengan mengarungi lautan luas yang dikenal ganas, yakni Samudra
Atlantik. Salah satu kapalnya rusak. Para anggota ekspedisi hampir putus asa.
Namun Columbus terus memberi semangat bagi anggota rombongannya.
Setelah sekitar satu bulan lebih berlayar,
tanggal 12 Oktober 1492 rombongan Columbus berhasil mendarat di pantai bagian
dari Kepulauan Bahama. Columbus mengira bahwa ekspedisinya ini sudah sampai di
Tanah Hindia. Oleh karena itu, penduduk yang menempati daerah itu disebut
orang-orang Indian. Tempat mendarat Colombus ini kemudian dinamakan San
Salvador. Berikutnya rombongan Columbus kembali berlayar dan mendarat di Haiti.
Merasa ekspedisinya telah berhasil maka rombongan Columbus bertolak kembali ke
Spanyol untuk melapor kepada Ratu Isabella. Tahun 1493 Columbus sampai kembali
di Spanyol.
Kedatangan Columbus dan rombongan disambut
dengan suka cita. Bahkan dengan keberhasilannya mendarat di Kepulauan Bahama
dan Haiti, Columbus diakui sebagai penemu daerah baru yakni Benua Amerika.
Keberhasilan
pelayaran Columbus menemukan daerah baru telah mendorong para pelaut lain untuk
melanjutkan penjelajahan samudra ke timur. Apalagi Columbus belum berhasil menemukan
daerah penghasil rempah-rempah. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh
Magellan/Magalhaes atau umum menyebut Magelhaens. Ia juga disertai oleh seorang
kapten kapal yang bernama Yan Sebastian del Cano.
Tindakan Magellan dan rombongan ini
mendapat tantangan penduduk setempat (orang-orang Mactan). Terjadilah
pertempuran antara kedua belah pihak. Dalam pertempuran dengan penduduk
setempat itu rombongan Magellan terdesak bahkan Magellan sendiri terbunuh.
Rombongan Magellan yang selamat segera meninggalkan Filipina. Mereka di bawah
pimpinan Sebastian del Cano terus berlayar ke arah selatan. Pada tahun 1521 itu
juga mereka sampai di Kepulauan Maluku yang ternyata tempat penghasil rempah-rempah.
Tanpa berpikir panjang kapal-kapal rombongan del Cano ini dipenuhi dengan
rempah-rempah dan terus bertolak kembali ke Spanyol.
Dikisahkan bahwa atas petunjuk pemandu
orang Indonesia kapal-kapal rombongan del Cano ini berlayar menuju ke arah
barat, sehingga melewati Tanjung Harapan di Afrika Selatan dan diteruskan
menuju Spanyol. Dengan penjelajahan dan pelayaran yang dipimpin oleh Magellan
itu maka sering disebut-sebut bahwa tokoh yang berhasil mengelilingi dunia
pertama kali adalah Magellan. Dalam kaitannya dengan pelayaran dan penjelajahan
samudra itu ada pendapat yang menarik dari Menzies, seorang perwira angkatan
laut Inggris. Ia menegaskan bahwa yang berhasil mengelilingi dunia pertama kali
adalah armada Cina yang dipimpin oleh Panglima Zheng He (Cheng Ho) pada tahun 1421.
Zheng He adalah seorang kasim
kepercayaan Kaisar Cina dari Dinasti Ming yang bernama Zhu Di atau Yong Le.
Dijelaskan oleh Menzies bahwa Zheng He bersama armadanya telah berlayar
mengelilingi dunia dengan berpedoman pada peta-peta kuno yang dibuat oleh para
kartografer Cina dan juga beberapa peta yang dibuat misalnya oleh Fra Mauro
(orang Italia) dan yang dibuat oleh Piri Reis (orang Turki).
No comments:
Post a Comment